Analisis Hukum Islam Tentang Batasmiah Pada Bayi Yang Baru Lahir Di Masyarakat Banjar
DOI:
https://doi.org/10.62976/ijijel.v3i1.967Keywords:
Tradisi Lokal Batasmiah, Masyarakat Suku Banjar, AgamaAbstract
Bagi masyarakat Banjar, Islam merupakan identitas agama yang tidak dapat dipisahkan dan sangat erat kaitannya dengan identitas budaya mereka. Wujud simbolis dari religiusitas mereka dapat dilihat pada upacara-upacara keagamaan yang berkaitan dengan siklus kehidupan, seperti yang berkaitan dengan kelahiran, perkawinan, dan kematian. Salah satu fase penting dalam kehidupan orang Banjar adalah fase kelahiran. Kelahiran seorang anak mempunyai makna sakral dalam kehidupan sosial masyarakat Banjar. Kedatangan bayi baru lahir dalam sebuah keluarga sering kali dirayakan dengan upacara khusus. Salah satu ritual yang terkait dengan tahap siklus hidup yaitu pemberian nama kepada bayi yang baru lahir yang dalam masyarakat Banjar disebut dengan nama batasmiah. Tradisi ini seringkali digabungkan dengan acara akikah. Tulisan ini mengungkapkan bahwa peristiwa seputar kelahiran seseorang dan proses kebudayaan yang melingkupinya sarat dengan nilai-nilai diantaranya sosial dan budaya. Nilai-nilai tersebut tercermin di dalam prosesnya yaitu yang dimulai dari pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, pemberian nama yang dipimpin oleh tuan guru, tahnik, pemercikkan minyak baburih kepada sang bayi dan ditutup dengan makan bersama para tamu undangan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.