Tradisi Tahlilan Pada Masyarakat Banjar

Authors

  • Muhammad Firdaus Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.62976/ijijel.v3i1.962

Keywords:

Tahlilan, Masyarakat Banjar, Tradisi, Islam, Budaya

Abstract

Tradisi tahlilan merupakan salah satu praktik budaya keagamaan yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Banjar di Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji tradisi tahlilan dari perspektif budaya, sosial, dan keagamaan yang berkembang di kalangan masyarakat Banjar. Tradisi ini biasanya dilaksanakan sebagai bentuk doa bersama untuk mendoakan orang yang telah meninggal, terutama pada malam-malam tertentu seperti hari ke-3, ke-7, ke-40, hingga hari ke-100 setelah wafatnya seseorang. Penelitian ini menunjukkan bahwa tahlilan tidak hanya menjadi sarana spiritual, tetapi juga berfungsi sebagai media penguatan solidaritas sosial dan identitas budaya. Meskipun tradisi ini mendapat kritik dari sebagian kelompok Islam yang memandangnya sebagai bid'ah, masyarakat Banjar mempertahankannya sebagai warisan leluhur yang sarat makna religius dan nilai-nilai kebersamaan. Dengan demikian, tradisi tahlilan mencerminkan bagaimana masyarakat Banjar mengharmonisasikan ajaran Islam dengan kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari.

Downloads

Published

2025-01-09

Issue

Section

Articles