Review Of Islamic Law Regarding The Beliefs Of The Banjar Community Regarding Pamali And Kapuhunan In Their Daily Lives
DOI:
https://doi.org/10.62976/ijijel.v1i2.15Keywords:
Pamali, Kapuhunan, PerceptionAbstract
ABSTRACT
This research examines the Banjar people's habit of believing in pamali and kapuhunan. As indigenous Banjar people, most of them strongly believe in pamali and kapuhunan, where pamali is an oral language that contains prohibitions or taboos while kapuhunan is a local myth in Kalimantan which means bad luck or disaster that we experience when we refuse the food offered or do not have time to eat the food that has been served. The purpose of this research is to find out how the level of belief of the Banjar people about the myths that have been passed down from generation to generation, indeed these two things are just myths among the Banjar people but until now there are still many Banjar people who believe in these two things because they are also considered so sacred for them. The research method used in this study is a field research method that takes place in several areas of Banjar district and is analyzed descriptively qualitatively, namely the discussion obtained by collecting data from interviews and decision sources about the perspective of views on the belief in the pamali and kapuhunan myths among the Banjar people. From the results of this research it can be concluded that the beliefs about pamali and kapuhunan among the Banjar community should be abandoned because it can lead to negative perceptions of this myth that make the local community become anxious and start to worry if they violate certain behaviors it will have bad consequences and in kapuhunan it will also have bad consequences if they do not have time to eat the food that has been served. The anxiety they feel is influenced by their own thoughts. If we make positive thoughts about the meaning of pamali and kapuhunan it could be that the disaster did not happen to us.
Keywords: Pamali, Kapuhunan, Perception
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji mengenai kebiasaan masyarakat Banjar dalam mempercayai pamali dan kapuhunan. Sebagai masyarakat Banjar asli kebanyakan sangat mempercayai yang namanya pamali dan kapuhunan yang mana pamali tersebut merupakan bahasa lisan yang isinya berupa larangan atau pantangan sedangkan kapuhunan ialah sebuah mitos masyarakat lokal di Kalimantan yang artinya kesialan atau bencana yang kita alami ketika kita menolak makanan yang ditawarkan atau tidak sempat memakan makanan yang telah dihidangkan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana tingkat kepercayaan masyarakat Banjar tentang mitos yang ada turun menurun, memang kedua hal ini cuman menjadi mitos belaka di kalangan masyarakat Banjar akan tetapi sampai sekarang pun masih banyak masyarakat Banjar yang mempercayai kedua hal tersebut dikarenakan juga dianggap begitu sakral bagi mereka. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan yang terjadi di beberapa daerah kabupaten Banjar dan dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu pembahasan yang diperoleh dengan mengumpulkan data dari wawancara dan sumber keputusan tentang perspektif pandangan terhadap kepercayaan mitos pamali dan kapuhunan di kalangan masyarakat Banjar. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepercayaan tentang pamali dan kapuhunan di kalangan masyarakat Banjar tersebut lebih baik ditinggalkan karena dapat menimbulkan persepsi negatif dari mitos ini yang membuat masyarakat setempat menjadi was-was dan mulai cemas jika mereka melanggar perilaku tertentu maka akan berdampak buruk dan dalam kapuhunan juga akan berakibat buruk jika tidak sempat memakan makanan yang telah dihidangkan. Kecemasan yang mereka rasakan dipengaruhi oleh pikiran mereka sendiri jika kita membuat pikiran positif mengenai makna dari pamali dan kapuhunan bisa jadi musibah itu tidak menimpa kita.
Kata kunci: Pamali, Kapuhunan, Persepsi
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 zein firdaus; Aisyah Magfirah; Mahdaniah, Abdul Hadi, Imam Alfiannoor, Ergina Faralita,MH, Fuad Luthfi, S.Ag, MH

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.