Dampak Permukiman Kumuh Terhadap Kesehatan Dan Lingkungan Di Bantaran Sungai Kota Banjarmasin
Keywords:
Urbanisasi, permukiman kumuh, kesehatan masyarakat, sanitasi, infrastrukturAbstract
Urbanisasi yang pesat di kota-kota besar, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, telah menyebabkan berkembangnya permukiman kumuh yang mempengaruhi kualitas hidup penduduk. Permukiman kumuh umumnya ditandai dengan kondisi fisik yang buruk, seperti padatnya bangunan, kekurangan fasilitas sanitasi, air bersih, dan infrastruktur yang memadai. Masalah ini berimbas pada kesehatan, sosial, dan lingkungan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit menular, gangguan pernapasan, serta penyakit tidak menular. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber literatur yang relevan mengenai kondisi permukiman kumuh, dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, serta strategi penataan untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penataan permukiman kumuh yang meliputi perbaikan infrastruktur, sanitasi, dan akses layanan kesehatan dapat mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Tujuan utama dari penataan ini adalah menciptakan lingkungan yang lebih layak huni dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan.
References
Akbar, Taufik. “Kampung Tematik Sebagai Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Permasalahan Permukiman Kumuh Di Kota Malang.” WAHANA 70, no. 2 (1 Desember 2018): 37–48. https://doi.org/10.36456/wahana.v70i2.1741.
Fitria, Niken Rully, dan Pratiwi Setiawan. “Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh di Kelurahan Kapuk Jakarta Barat” 3, no. 2 (2014): 240–44. http://dx.doi.org/10.12962/j23373539.v3i2.7290.
Lasaiba, Mohammad Amin. “Perkotaan dalam Perspektif Kemiskinan, Permukiman Kumuh dan Urban Heat Island (Suatu Telaah Literatur).” GEOFORUM 1, no. 2 (2 Desember 2022): 63–72. https://doi.org/10.30598/geoforumvol1iss2pp63-72.
Manurung, Hadasa. “Dampak Penataan Permukiman Kumuh Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Di Kawasan Bagan Deli Belawan (The Impacts Of Slum Structuring On The Increase In People’s Quality Of Life At Bagan Deli, Belawan).” Inovasi 16, no. 1 (23 Mei 2019): 1–10. https://doi.org/10.33626/inovasi.v16i1.128.
Rofiana, Vifin. “Dampak Pemukiman Kumuh Terhadap Kelestarian Lingkungan Kota Malang (Studi Penelitian di Jalan Muharto Kel Jodipan Kec Blimbing, Kota Malang.” The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) 1, no. 1 (30 Mei 2015): 40–57. https://doi.org/10.52447/ijpa.v1i1.73.
Wahyu Ramadhan, 2024. https://radarbanjarmasin.jawapos.com/banua/amp/1974657186/dari-510-ha-kawasan-kumuh-di-banjarmasin-baru-130-ha-dientaskan.
Zulkarnaini, Wilko Rahmad, Elfindri Elfindri, dan Delfia Tanjung Sari. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permukiman Kumuh di Kota Bukittinggi.” Jurnal Planologi 16, no. 2 (9 Oktober 2019): 169. https://doi.org/10.30659/jpsa.v16i2.5047.
World Health Organization (WHO). (2017). Noncommunicable Diseases Country Profiles 2017. https://www.who.int/nmh/countries/en/
K. H. Zuniga, et al. (2019). Access to Health Services in Urban Slums: A Study in Jakarta, Indonesia. Journal of Urban Health, 96(5), 792-800.
United Nations Development Programme (UNDP). (2016). The Challenge of Slums. UNDP. https://www.undp.org/
UNICEF. (2019). The State of the World's Children 2019. UNICEF. https://www.unicef.org/
Downloads
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.