Diaspora Banjar di Kalimantan dan Luar Pulau

Authors

  • Abdul Gafur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin
  • Dr. H. Sukarni , M.Ag Pascasarjana Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin
  • Prof. Dr. H. M. Hanafiah , M.Hum. Pascasarjana Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin
  • Dr. Ahmad Muhajir, M.A Pascasarjana Universitas Islam Negeri Antasari, Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.62976/ierj.v2i2.590

Keywords:

Diaspora, Banjar, Kalimantan, Jawa

Abstract

Abstract

This study examines the diaspora of the Banjar people and their adaptation in Tungkal Ilir, a region with characteristics similar to their original homeland. The Banjar diaspora occurred gradually over several generations. Initially, they settled in Pangkal Babu but relocated due to difficulties in managing plantations and pest control. The Banjar people then spread to various parts of Tungkal Ilir, where they were well-received by other migrant communities. The Banjar community's life in this area highly values family bonds and is deeply rooted in Islamic teachings.Their settlements have expanded from along the riverbanks to inland areas, continuing to rely on water resources as their primary livelihood. Their communal lifestyle remains intact, with a tradition of settling near their parents' homes after marriage. Their main occupations include trading, coconut farming, and fishing. The coconut processing industry produces goods that are marketed both locally and internationally.The Banjar economy in Tungkal Ilir faced challenges due to limited road access and fires that destroyed their businesses. However, since 1990, with the development of better infrastructure, the region's economy has improved. Factors such as education, human resources, natural resources, transportation, and infrastructure have significantly supported economic growth. Education has transformed the community's mindset to be more creative and productive, aiding in the development of ventures like coconut farming. Islamic teachings influence the daily lives of the Banjar people, making religious guidance a core philosophy in their existence.

Keywords:  Diaspora, Banjar, Kalimantan, Java

 

Abstrak

Penelitian ini mengkaji diaspora masyarakat suku Banjar dan adaptasi mereka di daerah Tungkal Ilir, yang memiliki karakteristik wilayah mirip dengan daerah asal mereka. Diaspora masyarakat Banjar terjadi secara bertahap melalui beberapa generasi. Pada awalnya, mereka menetap di Pangkal Babu, namun berpindah karena kendala pengelolaan perkebunan dan hama. Masyarakat Banjar kemudian menyebar ke berbagai wilayah Tungkal Ilir, di mana mereka diterima baik oleh suku pendatang lainnya. Kehidupan masyarakat Banjar di daerah ini sangat menghargai nilai-nilai kekeluargaan dan berlandaskan pada ajaran agama Islam.

 

Permukiman mereka telah meluas dari sepanjang sungai ke wilayah daratan, tetap bergantung pada sumber daya air sebagai mata pencaharian utama. Gaya hidup mereka yang berkelompok tetap dipertahankan, dengan tradisi menetap di dekat orang tua setelah menikah. Mata pencaharian utama mereka adalah berdagang, berkebun kelapa, dan menjadi nelayan. Industri pengolahan kelapa menghasilkan produk yang dipasarkan hingga ke luar negeri.Perekonomian masyarakat Banjar di Tungkal Ilir sempat terhambat oleh keterbatasan akses jalan dan bencana kebakaran yang menghancurkan usaha perdagangan mereka. Namun, sejak tahun 1990, dengan pembangunan infrastruktur yang baik, perekonomian daerah ini semakin meningkat. Faktor-faktor seperti pendidikan, sumber daya manusia, sumber daya alam, transportasi, dan infrastruktur berperan penting dalam mendukung peningkatan ekonomi masyarakat. Pendidikan telah mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih kreatif dan produktif, membantu mereka dalam mengembangkan usaha seperti perkebunan kelapa. Agama Islam mempengaruhi kehidupan sehari-hari suku Banjar, menjadikan tuntunan agama sebagai filosofi hidup mereka.

Kata kunci : Diaspora, Banjar, Kalimantan, Jawa

 

       

Downloads

Published

2024-06-20

Issue

Section

Articles