Bimbingan Konseling dalam Konteks Multikultural Sebagai Bentuk Pemberdayaan Masyarakat di Desa Batu Nindan, Kecamatan Basarang
DOI:
https://doi.org/10.62976/ierj.v2i1.459Keywords:
Bimbingan Konseling, Multikultural, Pemberdayaan Masyarakat, Kecamatan BasarangAbstract
Abstract
Indonesia is a multicultural country with diversity as its hallmark. A clear example is the Batu Nindan Village community in Central Kalimantan Province, which has diversity and has been named a Harmony Aware Village. To maintain community identity until future generations, preventive efforts are needed through counseling guidance in a multicultural context. Counseling guidance can also support community empowerment efforts in developing their potentials. Thus, the purpose of this study is to describe the condition of the community and explain the implementation of counseling guidance in a multicultural context as a form of community empowerment in Batu Nindan Village. This research is a type of development research that adopts the Design Based Research (DBR) approach. The DBR approach is a research approach that is carried out collaboratively in compiling or designing problem solving according to the phase to be achieved. The results of the research are in the form of a prototype design as a form of sustainable community empowerment in Batu Nindan Village, Basarang District. From the results of reflection, the resulting design is valid and in accordance with the needs of multicultural communities in Batu Nindan Village.
Keywords: Guidance Counseling, Multicultural, Community Empowerment, Basarang Sub-district
Abstrak
Indonesia adalah negara multikultural dengan keberagaman sebagai ciri khasnya. Contoh nyata seperti masyarakat Desa Batu Nindan di Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki keragaman dan dinobatkan sebagai Desa Sadar Kerukunan. Untuk menjaga indentitas masyarakat sampai generasi mendatang, maka diperlukan upaya preventif melalui bimbingan konseling dalam konteks multikultural. Bimbingan konseling juga dapat menunjang upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki. Sehingga, tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan kondisi masyarakat dan menjelaskan pelaksanaan bimbingan konseling dalam konteks multikultural sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat di Desa Batu Nindan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang mengadopsi pendekatan Design Based Research (DBR). Pendekatan DBR merupakan pendekatan penelitian yang dilakukan secara kolaboratif dalam menyusun atau mendesain pemecahan masalah sesuai fase yang ingin dicapai. Hasil penelitian berupa desain prototipe sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan di Desa Batu Nindan, Kecamatan Basarang. Dari hasil refleksi, desain yang dihasilkan valid dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat multikultural di Desa Batu Nindan.
Kata Kunci : Bimbingan Konseling, Multikultural, Pemberdayaan Masyarakat, Kecamatan Basarang
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.